Di dunia perbatuan Indonesia, orang-orang mengenal safir sebagai batu biru yang indah. Tak banyak yang mengetahui bahwa batu permata benitoite juga tak kalah cantik.
Batu permata benitoite telah menjadi batu resmi dari negara bagian California, Amerika Serikat, sejak 1985. Batu ini sendiri ditemukan pada 1907 di pegunungan San Benito.
Barium, titanum, dan silika adalah senyawa kimia yang terdapat di dalam batu permata benitoite. Dahulu, ketika ditemukan, benitote nyaris dianggap sebagai mineral corundum karena kemiripan warna-nya dengan safir. Unsur titanium di dalam struktur kristalnya merupakan penyebab timbulnya warna biru pada batu.
Namun setelah diteliti lebih lanjut diketahui bahwa batu permata benitoite tidak lebih keras daripada safir. Nama “benitoite” berasal dari di mana benda tersebut ditemukan.
Batu berwarna biru (meski ada juga yang berwarna agak kekuningan atau bahkan tanpa warna) ini telah ditemukan di sejumlah negara, namun yang berkualitas biasanya ditemukan di California. Beberapa tempat yang diketahui memiliki deposit benitoite meliputi; Montana, Arkansas, Jepang, dan Australia.
Benitoite biasanya muncul diikuti beberapa mineral lain. Misalnya natrolite, neptunite, joaquinite, serpentine, dan albite.
Kelangkaan sebuah jenis mineral untuk perhiasan tentu akan mempengaruhi harganya. Begitu pula benitoite. Dalam artikel “Benitoite: The Rarest Gemstone Found in the World Only been Found in California”, yang ditayangkan geologypage.com pada tanggal 5 Oktober 2019, diketahui bahwa harganya mencapai 4000 dolar Amerika per 1 karat. Meski begitu, harga bisa saja bervariasi tergantung dari kualitas.
Kekerasan benitoite adalah 6,5 dalam skala mohs. Masih bisa digunakan sebagai perhiasan, namun harus tetap berhati-hati karena ia cukup mudah tergores.
Dengan kelangkaan dan harga seperti yang telah disebutkan, maka akan muncul pertanyaan seperti: “Apakah mineral ini ada versi sintetisnya?”. Jawabannya adalah “ada”.
Namun, berdasarkan informasi yang dikutip dari artikel “Benitoite Value, Price, and Jewelry Information” yang ditayangkan oleh gemsociety.org, diketahui bahwa beberapa laboratorium telah berhasil membuat versi sintetisnya yang tanpa warna dan terlalu kecil untuk dibentuk.
Benitoite terkadang juga mendapatkan perlakukan khusus seperti dipanaskan pada suhu tertentu. Proses ini biasanya menghasilkan warna jingga dari benitoite yang sebelumnya colorless.
Mengingat kondisi benitoite di alam dan harganya di pasaran, maka jika ada kolektor yang berminat membelinya entah sebagai perhiasan atau sekadar spesimen, sangat disarankan untuk hanya membeli pada penjual yang memiliki reputasi sangat baik. Sebagai contoh penjual tersebut mampu memberikan informasi dan bukti sertifikasi atas batu permata yang dijualnya.
Membersihkan benitoite tidak boleh menggunakan alat pembersih ultrasonik maupun uap. Sebagai gantinya user dapat menggunakan sikat yang lembut, sabun, dan air hangat.***
Penulis : Dicky Armando