Batu permata heliodor memang jarang terdengar dalam dunia perbatuan Indonesia. Banyak pula yang tak tahu bahwa batu tersebut masih “sepupu” dengan zamrud yang sudah lama terkenal di seantero nusantara.
Warna kuning, kuning agak keemasan, dan kuning agak kehijauan, menjadi warna-warna yang biasanya melekat pada batu permata heliodor ini. Perlu diketahui bahwa heliodor masuk dalam grup mineral beryl, persis seperti zamrud.
Mineral beryl murni sebenarnya tidak berwarna, tetapi adanya “zat pengotor” membuat mineral tersebut muncul dalam berbagai warna. Sejumlah kecil unsur besi di dalam struktur mineral telah membuat warna kuning. Beryl yang berwarna kuning inilah yang kemudian disebut sebagai batu permata heliodor.
Selain batu permata heliodor, mineral beryl mempunyai beberapa varian sesuai warna mereka. Adam Harits, seorang gemologis Indonesia, menjelaskan dalam kanal Youtube-nya bahwa jika mineral tersebut berwarna hijau maka disebut emerald (zamrud), jika berwarna biru laut disebut aquamarine, jika berwarna biru agak keunguan disebut maxixe, jika berwarna merah muda disebut morganite, dan jika berwarna merah disebut bixbite.
Asal kata heliodor berasal dari bahasa Yunani, helios yang berarti matahari, dan doron yang berarti anugerah. Jika digabung bisa diartikan sebagai “anugerah dari matahari”.
Dalam dunia perdagangan, terkadang heliodor disebut sebagai yellow emerald atau zamrud kuning. Pemberian nama tersebut sangat tidak tepat, karena yang didefinisikan sebagai zamrud adalah mineral beryl yang berwarna hijau akibat dari “zat pengotor” berupa chromium atau vanadium. Trik seperti ini biasanya digunakan oleh pedagang nakal untuk menaikkan harga.
Dengan tingkat kekerasan 7,5 sampai 8 dalam skala mohs, membuat heliodor cocok digunakan sebagai perhiasan terutama cincin. Meski begitu, khalayak masih kurang mengenali batu permata kuning yang indah ini.
Heliodor biasanya hanya dikenali oleh kalangan yang benar-benar menyenangi batu permata. Bahkan batu ini jarang ditemukan di toko-toko yang menjual perhiasan.
Perlakuan khusus dapat dilakukan pada batu heliodor, misalnya dengan memanaskannya dengan alat tertentu. Hasilnya bisa berupa warna kuning yang lebih kuat, atau lebih jauh lagi bisa berubah warna menjadi hijau agak kebiruan.
Batu heliodor banyak ditemukan di negara Madagascar, Brazil, Namibia, Nigeria, Zimbabwe, Sri Lanka, dan Rusia.
Seperti beberapa batu permata lain yang dapat ditemukan versi sintetisnya, heliodor bukanlah pengecualian. Di pasar telah beredar sintetis dari batu ini. Lebih jauh lagi, versi sintetis heliodor memiliki komposisi kimia, efek optik, dan bentuk fisik yang mirip.
Bagi sebagian orang, heliodor melambangkan kedermawanan, harapan, dan kekuatan. Sementara beberapa praktisi supranatural meyakini bahwa batu ini mampu membangkitkan inspirasi, empati, dan sifat altruisme.
Terlepas dari kepercayaan apa pun, batu permata heliodor pantas untuk dikoleksi, baik sebagai spesimen maupun perhiasan. Namun janganlah lupa untuk berkonsultasi kepada yang ahli sebelum membeli batu permata untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas.
Penulis : Dicky Armando